ASITA Pertanyakan Penutupan TN Komodo untuk Wisata,Ikatan Ahli Pariwisata Indonesia (ASITA) mempertanyakan rencana penutupan Taman Nasional Komodo (TNK) untuk kunjungan wisatawan. Keputusan tersebut, yang diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 1 Januari 2023, menuai pro dan kontra di kalangan pelaku industri pariwisata.

ASITA sepakat jika TN Komodo benar-benar melakukan pemulihan di area taman nasional. Asosiasi itu keberatan jika alasan pemulihan itu ternyata untuk aktivitas lain.

ASITA menyatakan bahwa penutupan TN Komodo dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat lokal dan sektor pariwisata nasional.

“Kami memahami kekhawatiran pemerintah terkait konservasi Komodo, namun penutupan total bukanlah solusi yang tepat,” ujar Ketua Umum ASITA, Hariyadi Sukamdani.

“Jangan gini, dia bikin tutup-tutup, tetapi untuk apa? Apakah untuk pembangunan? Ini yang tidak boleh. Supaya orang jangan bisa lihat pembangunan itu. Tetapi kan mau direhabilitasi, yang mau direhabilitasi apa?” ujar dia.

Menurutnya, ada alternatif lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian Komodo, seperti menerapkan sistem pengelolaan yang lebih ketat dan berkelanjutan, termasuk pembatasan jumlah wisatawan serta penegakan aturan yang lebih tegas.

Hariyadi menekankan bahwa pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan penting bagi masyarakat sekitar TN Komodo. Penutupan TNK dapat menyebabkan pengangguran dan penurunan pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan mereka.

ASITA juga menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat tentang konservasi Komodo. Menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan program edukasi kepada wisatawan dan masyarakat sekitar agar mereka memahami pentingnya menjaga kelestarian Komodo dan habitatnya.

“Edukasi dan kesadaran publik merupakan kunci untuk keberhasilan konservasi,” ujar Hariyadi.

Selain dampak ekonomi, ASITA juga mempertanyakan transparansi dalam pengambilan keputusan terkait penutupan TN Komodo. ASITA berharap pemerintah dapat melibatkan seluruh stakeholder, termasuk pelaku industri pariwisata, dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan TN Komodo.

“Kami berharap pemerintah dapat mempertimbangkan masukan dari semua pihak dan mengambil keputusan yang terbaik untuk TN Komodo dan masyarakat di sekitarnya,” pungkas Hariyadi.